Sangat menarik sekali yang dilakukan oleh Bapak Hadi Puspita dari Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dikutip dari MediaIndonesia.com, Bapak Hadi Puspita telah menerapkan Sutra Emas, Surveilans Epidemiologi Berbasis Masyarakat. Dengan memanfaatkan teknologi sederhana, SMS, Bapak Hadi sudah dapat melakukan deteksi kejadian luar biasa 32 penyakit berpoteni menjadi wabah (KLB).
Secara sederhana Hadi menjelaskan teknologi pelaporan kasus kejadian luar biasa (KLB) dan serangan penyakit bisa lewat pesan singkat (SMS). Semua itu dapat dilakukan dengan melibatkan kader kesehatan yang tersebar di tingkat RT dan RW. Untuk mendukung akurasi data, peran tokoh masyarakat juga penting dalam membuat peta desa secara detail hingga mencakup RT/RW.
Pemanfaatan teknologi informasi yang telah dilakukan Hadi di Kabupaten Malang ialah memasukkan data sekitar 32 penyakit, jumlah penduduk, termasuk membuat tanda untuk menunjukkan kasus KLB di komputer. Warna hijau menunjukkan kriteria potensi KLB menimpa 1% sampai 25% total penduduk, kuning 26% sampai 50%, oranye 51% sampai 75%, dan merah menunjukkan 76% sampai 100% total penduduk.
Adapun cara kerja pengiriman laporan melalui SMS itu mencakup nama pengirim, temuan penyakit, umur, jenis kelamin, lokasi ditemukannya kasus, tanggal, dan jam pelaporan.
Laporan yang dikirimkan melalui SMS itu langsung masuk ke server untuk diproses dan dianalisis komputer. Bila terjadi kesalahan pada pengiriman data, server akan menolak dengan mengirimkan pesan balasan yakni 'SMS yang Anda kirimkan salah. Kode wilayah tidak dikenal. Silakan cek kembali dan kirim ulang SMS Anda. Terima kasih'.
Demikian pula bila kader kesehatan tidak mengirimkan laporan, server akan menagih dengan mengirimkan pesan 'Anda belum mengirimkan laporan'.
“Setiap data yang diterima server secara otomatis mengalami perubahan data pada tabel dan peta,” ujarnya. Ia pun menjelaskan pekerjaan yang digelutinya delapan tahun terakhir bersama kader kesehatan di desa.
Data yang sudah diolah tersebut dikirim ke telepon seluler masing-masing tim Sutra Emas atau pemegang kebijakan. Itu tidak perlu operator khusus dan laporan data dikirimkan setiap waktu secara otomatis.
“Tim Sutra Emas mendapat laporan yang menerangkan jenis kasus lengkap dengan lokasinya sehingga kurang dari 1 jam, kami sudah sampai di lokasi untuk melakukan penanganan,” tuturnya.